Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan
ID Referensi | 00-IMK-2015-TAHUNAN-M1 |
Tahun | 2015 |
Negara | Indonesia |
Penghasil | Sub Direktorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga - Badan Pusat Statistik |
Sponsor | APBN - - |
Koleksi | |
Metadata |
![]() ![]() |
dibuat
Oct 24, 2016
Terakhir diubah
Oct 24, 2016
Dilihat
6564
Gambaran
Identifikasi
Nomor ID 00-IMK-2015-TAHUNAN-M1 |
Gambaran
Abstrak
Peran sektor industri masih cukup penting di Indonesia. Dalam penghitungan produk domestik bruto, sektor Industri masih memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2014, kontribusi sektor industri sebesar 21,02 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar 20,98 persen1. Sektor industri tidak saja memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan nilai tambah produksi tetapi juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Pada tahun 2013, sektor industri menyerap tenaga kerja sebesar 14 juta orang yang hampir mencapai 70 persen terletak di industri mikro dan kecil.
Berdasarkan data direktorat statistik Industri, Badan Pusat Statistik, sektor industri di Indonesia masih terkonsetrasi di pulau Jawa. Hampir 60-an persen lebih sektor industri masih berada di pulau Jawa, sementara sisanya di luar pulau Jawa. Ketimpangan pertumbuhan Industri mendorong pemerintah pada tahun 2014 menerbitkan UU No. 3 tahun 2014 tentang perindustrian.
Dalam UU tersebut, pemerintah diamanatkan untuk mengambil peran dan dukungan terhadap pemerataan dan penyebaran industri dengan menyusun Rencana Pembangunan Industri Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mengacu kepada Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan Kebijakan Industri Nasional. Kementerian Perindustrian sebagai regulator dibidang industri menindaklanjuti UU Perindustrian dengan mencanangkan pembangunan 14 Kawasan Industri dan 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) di luar pulau Jawa. Selain pengembangan kawasan, selama tahun 2015 - 2019 pemerintah menargetkan pertumbuhan Industri di luar pulau Jawa sebesar 9.000 untuk Industri Besar dan Sedang yang 50-an persen harus berada di luar Pulau Jawa. Sementara industri kecil ditargetkan tumbuh sebesar 20 ribu unit.
Selain sebaran industri, sektor industri masih memiliki kendala terkait daya saing dan produktivitas. Menurut Indeks Revealed Comparative Advantages (RCA) daya saing produk industri Indonesia pada 2015 dan 2020, berada di posisi kelima dibawah di bawah negara ASEAN lainnya, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam2. Terkait daya saing dan produktivitas, sektor industri mikro dan kecil sangat rentan mengingat pemberlakukan masyarakat ekonomi ASEAN mulai berlaku pada akhir tahun 2015 ini.
Dalam pengambilan kebijakan disektor industri pengolahan, pemerintah tentunya memerlukan sebuah data dan informasi yang akurat. Terkait dengan penyediaan data industri pengolahan mikro dan kecil, Badan Pusat Statistik menyelenggarakan Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2015 (VIMK15) Tahunan. VIMK15 Tahunan diharapkan dapat memberikan profil dan data sektor industri mikro dan kecil baik secara nasional atau menurut provinsi.
Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui profil Industri Mikro dan Kecil (IMK) tingkat nasional dan provinsi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro.
Secara umum VIMK15 Tahunan bertujuan untuk mengetahui profil Industri Mikro dan Kecil (IMK) daerah potensi di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. VIMK15 Tahunan akan mengumpulkan dan menyajikan data tentang kegiatan perusahaan/usaha berskala mikro dan kecil yang rinci dan mutakhir menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2-digit pada tingkat nasional dan provinsi.
Jenis Data
Sampel ProbabilitasUnit Analisis
Analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan ini, perusahaan/usaha industri mikro dengan banyaknya tenaga kerja 1 s.d. 4 orang dan industri kecil dengan banyaknya tenaga kerja 5 s.d. 19 orang termasuk pengusaha/pemilik.Cakupan
Cakupan Geografis
Seluruh Wilayah IndonesiaGeographic Unit
Rancangan penyajian, sampai dengan tingkat: NasionalPenghasil dan Sponsor
Penanggung Jawab Utama
Nama | Afiliasi |
---|---|
Sub Direktorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga | Badan Pusat Statistik |
Prosedur lainnya
Nama | Afiliasi | Role |
---|---|---|
Sub Direktorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga | Badan Pusat Statistik |
Pendanaan
Nama | Singkatan | Role |
---|---|---|
APBN |
Produksi Metadata
Metadata Dibuat Oleh
Nama | Singkatan | Afiliasi | Role |
---|---|---|---|
Rr Rokhidah | Sub Direktorat Pengelolaan Teknologi Informasi | Membuat metadata pada bagian document dan study description (v1.0) | |
Murtika | Sub Direktorat Pengelolaan Teknologi Informasi | Membuat Datasets dari metadata |
Tanggal Produksi Metadata
2016-09-09Versi Dokumen DDI
versi 1.0 (2016-09-08) metadata baruIdentitas Dokumen DDI
DDI-00-IMK-2015-TAHUNAN-M1-BPS