Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997
ID Referensi | 00-SDKI-1997-M1 |
Tahun | 1997 |
Negara | Indonesia |
Penghasil |
Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kementerian Kesehatan |
Sponsor | United States Agency for International Development, Jakarta - USAID - Financial assistance |
Koleksi | |
Metadata |
![]() ![]() |
![]() |
dibuat
Dec 30, 2014
Terakhir diubah
Dec 30, 2014
Dilihat
2828
Pengumpulan Data
Tanggal Pengumpulan Data
Mulai | Akhir | Cycle |
---|---|---|
1997-09 | 1997-12 | N/A |
Jenis Pengumpulan Data
Wawancara langsung
Catatan Pengumpulan Data
PRETEST
Karena semua instrumen survei sama dengan yang digunakan dalam SDKI 1994 kecuali kuesioner kesejahteraan keluarga, pretest difokuskan pada kuesioner ini. Enam laki-laki dan empat staf perempuan BPS Pusat berpartisipasi dalam pretest. Dua staf perempuan berasal dari BPS Provinsi Jawa Barat. Pelatihan pretest dilakukan oleh staf BPS Pusat selama tiga hari pada bulan Juni 1997, diikuti oleh pengumpulan data, yang berlangsung selama tiga hari. Pretest berlangsung di lokasi luar Jakarta.
Untuk pretest kegiatan lapangan, total 100 rumah tangga, 121 kuesioner kesejahteraan keluarga dan 44 kuesioner individu perempuan diselesaikan. Masalah yang dihadapi selama pretest pelatihan dan lapangan dibahas antara: BKKBN, BPS, dan Kementerian Kesehatan. Berdasarkan diskusi ini, kuesioner kesejahteraan keluarga diselesaikan. Wawancara pengeluaran rumah tangga yang merupakan bagian dari Kuesioner Rumah Tangga, diputuskan akan dilakukan setelah wawancara dengan perempuan yang memenuhi syarat dalam rumah tangga telah selesai. Kuesioner kesejahteraan keluarga akan ditanyakan terakhir.
PELATIHAN PETUGAS LAPANGAN
Pelatihan petugas lapangan untuk survei utama didahului dengan pelatihan bagi calon instruktur petugas lapangan, orang yang bertanggung jawab di pusat-pusat pelatihan, dan staf pengolahan data. Pelatihan ini diadakan pada bulan Agustus 1997 di Bogor. Staf BPS Pusat yang berpartisipasi dalam SDKI sebelumnya bertindak sebagai pelatih.
Pelatihan untuk survei utama dilakukan di sembilan lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia: Medan (Sumatera Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Jakarta (DKI Jakarta), Salatiga (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Kupang (Nusa Tenggara Timur ), Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Ujung Pandang (Sulawesi Selatan). Pelatihan berlangsung selama 16 hari. Karena ketersediaan dana yang berbeda-beda, pelatihan tidak terjadi secara bersamaan di semua pusat pelatihan. Pola pelatihan mengikuti pengalaman SDKI sebelumnya dan mengikuti pedoman pelatihan SDKI. Prosedur untuk mencari rumah tangga sampel, melakukan wawancara, dan mengisi formulir, serta tes, wawancara tiruan dan praktek lapangan termasuk dalam pelatihan.
PEKERJAAN LAPANGAN
Data SDKI 1997 dikumpulkan oleh 284 pencacah, 86 editor lapangan dan 86 pengawas. Masing-masing dari 86 tim terdiri dari 2-4 pencacah, seorang editor lapangan dan satu pengawas. Seperti dalam SDKI sebelumnya, jumlah tim di setiap provinsi ditentukan dari jumlah dan distribusi segmen terpilih di provinsi masing-masing. Karena kesensitifan beberapa pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, semua pencacah dan editor lapangan adalah perempuan. Namun, karena alasan logistik dan keamanan, pengawasnya adalah laki-laki. Sebagian besar petugas lapangan adalah staf BPS di tingkat provinsi atau kabupaten/kota.
Tim menyelesaikan pekerjaan di setiap segmen sebelum pindah ke segmen berikutnya. Pada umumnya, tim bertanggung jawab untuk mengatur transportasi antara daerah sampel. Namun, di beberapa daerah, kantor statistik setempat yang menyediakan transportasi. Kepala BPS Provinsi bertanggung jawab atas pelaksanaan survei di provinsinya, sementara Kepala Bidang Statistik Kependudukan dan Sosial ditugaskan sebagai Koordinator Teknis. Selama pengumpulan data, Staf BPS Provinsi dan BPS Pusat mengunjungi lapangan secara berkala untuk memantau kemajuan pekerjaan di lapangan. Pekerjaan lapangan dimulai pada tanggal 1 September 1997 di Sumatera Selatan. Segmen terakhir selesai pada 31 Desember 1997.
Kuesioner
SDKI 1997 menggunakan tiga kuesioner: kuesioner rumah tangga, kuesioner kesejahteraan keluarga, dan kuesioner individu untuk perempuan yang pernah menikah berusia 15-49 tahun. Kuesioner rumah tangga umum dan individu didasarkan pada model kuesioner DHS "A", yang dirancang untuk digunakan di negara-negara dengan prevalensi kontrasepsi yang tinggi. Penambahan dan modifikasi pada model kuesioner dibuat dalam rangka memberikan informasi rinci khusus untuk Indonesia. Kuesioner dalam bahasa Inggris diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Salah satu penyimpangan dari praktek standar DHS adalah pengecualian pengukuran antropometri anak-anak dan ibu-ibu mereka. Sebuah survei terpisah yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan informasi ini.
Kuesioner rumah tangga mencakup jadwal pengeluaran yang diadaptasi dari Model kuesioner Kor Susenas. Susenas merupakan survei rumah tangga nasional yang dilakukan setiap tahun oleh BPS untuk mengumpulkan data tentang berbagai indikator demografi dan sosial ekonomi penduduk. Kuesioner kesejahteraan keluarga bertujuan untuk mengumpulkan indikator yang dikembangkan oleh BKKBN untuk mengklasifikasikan keluarga berdasarkan status kesejahteraan mereka. Keluarga diidentifikasi dari daftar anggota rumah tangga dalam kuesioner rumah tangga. Modul pengeluaran dan kuesioner kesejahteraan keluarga dikembangkan di Indonesia.